Ceritasek5.blogspot.com |Beberapa waktu yg lalu saya menghadiri undangan seminar sehari dari
sekolah putri saya yang nomor satu. Temanya adalah mengenai pendidikan
sex bagi para remaja. Memang menurut saya sudah harus ada suatu
pendidikan sex bagi para muda mudi yg sudah duduk di bangku smu.
Sebenarnya
sex education itu sudah dari umur yg lebih kecil kita harus mulai
memberikannya. Anak anak saya sudah sejak kecil kami memberikan
pengetahuan itu yg sesuai dengan umur anak itu sendiri. Untungnya dahulu
ketika anak anak masih kecil kecil, kami tinggal di negeri dimana
sarana untuk pendidikan sex itu banyak. Dari buku buku bacaan, majalah,
film ilmu pengetahuan di tv dll.
Ketika masih SD anak-anak sudah
mengenal perbedaan struktur tubuh pria dan wanita, bagaimana bayi itu
terbentuk mulai dari pembuahan sampai menjadi bayi. Ketika sudah
memasuki SMP, putri-putri saya sudah memahami secara biologi mengapa
wanita itu mengalami mens dalam sebulan, hubungan sex pria dan wanita
dapat memungkinkan terjadi pembuahan dan hamil.
Putri-putri saya
pun sudah pernah saya putarkan video bagaimana bayi itu lahir dan mereka
melihat sendiri bagaimana bayi itu keluar dari vagina. Pendek kata,
mereka jauh banyak memahami sex education dibandingkan dengan teman
teman seusianya.
Sejalan dengan usianya yg terus bertambah,
semakin hari pertumbuhan badannya pun terus terbentuk menjadi seorang
gadis remaja dan saya merasa melihat diri saya waktu masih remaja,
karena kemiripan dia dengan saya. Akhir akhir ini memang dia banyak
memperhatikan saya dalam berpakaian dan berias wajah. Kadang kadang dia
cukup berani dalam berpakaian, terutama dalam berpakaian pesta untuk
menghadiri suatu acara. Beberapa kali saya sempat hadir ke acara pesta
bersama putri saya ini, karena dia menggantikan suami saya yg tidak bisa
hadir ke pesta. Dia selalu tampil cukup cantik dan terkesan begitu sexy
dilihat dari usianya yg masih belia itu. Dia selalu mengimbangi saya.
Putri
saya ini juga tidak pernah protes dengan penampilan saya pada beberapa
pesta, bahkan dia lebih sering memuji dan memberi saran. Kadang kadang
sebelumnya dia menanyakan dahulu baju yg akan saya pakai malam itu
karena dia ingin menyesuaikannya juga. Sampai sampai sering saya
mendengar sedikit pujian dari rekan rekan saya yg hadir di pesta itu
tentang putri saya yg satu ini. Kalau berjajar berdua di foto ada yg
mengatakan tidak seperti anak dan ibu.
Dalam berpakaian sehari
hari justru kadang kadang saya sedikit yg memberi saran agar jangan
terlalu berani dalam berpakaian karena Indonesia masih kuat adat
timurnya, nanti bisa bisa ada pandangan yg berbeda bagi yg melihatnya.
Saya pribadi sebenarnya tidak masalah, hanya saja kalau saya mengingat
masa seusia dia, jadi ingin sedikit merem diri. Beberapa kali saya
sempat melihat dia mau berpergian dengan blus yg cukup bagian dadanya
terbuka dan tidak memakai bra. Saya selalu mengatakan, sebaiknya di hari
biasa jangan berpakaian seperti itu, apalagi kalau mau pergi ke Mall.
Saya tahu itu juga sebenarnya dia meniru saya juga dalam berbusana,
kadang kadang saya sengaja tidak memakai bra dalam berpergian ke tempat
tertentu, agar terliaht lebih cocok dan sexy dengan blus yg dipakai.
Putri
saya ini juga sering menemani duduk disamping saya ketika sedang berias
di depan meja rias. Sambil bercerita kesana kemari, matanya terus
memperhatikan saya yg sedang berias di depan cermin.
Ini saya
biarkan dia seperti itu, karena waktu seperti inilah saya bisa
berkomunikasi dengan dia sebagai seorang anak dan ibu sekalian sebagai
sesama wanita. Mungkin salah satu sebab mengapa dia senang duduk
menemani saya berias adalah karena hoby dia yg senang mengumpulkan
berbagai model bra maupun celana dalam, persis seperti saya yg senang
mengkoleksi itu. Bra maupun panty yg saya miliki kebanyakan saya beli
dari luar negeri dan banyak yg cantik cantik dan sexy kesannya. Setiap
saya akan keluar negeri selalu dia minta dibelikan bra dan panty sebagai
oleh oleh. Saya senang saja untuk membelikannya.
Jenis bra yg
saya koleksi memang berbagai macam design. Dari bentuk cup yg normal,
2/3, half cup dan sampai yg paling sexy 1/3 cup. Bra dengan cup normal
adalah jenis bra dimana cup nya menutupi seluruh payudara, jenis 2/3cup
adalah jenis bra dimana tidak menutupi seluruh payudara, 1/3 bagian
atasnya terbuka, ini cocok untuk ketika memakai blus atau baju yg bagian
dadanya cukup lebar dan ingin sedikit melihatkan bagian atas payudara
dan belahannya sehingga terkesan sexy.
Mungkin jenis ini yg
paling banyak saya miliki. Bra dengan half cup adalah jenis bra yg hanya
menutupi setengah payudara, bra semacam ini boleh dibilang hanya
menutupi sampai sebatas nipple, sedikit bergeser saja nipple akan segera
terlihat, ini jenis bra yg kedua banyaknya saya miliki dan kebanyakan
tidak memiliki tali ke bahu, kalau mau memakai baju yg terbuka dari dada
yg agak rendah sampai bahu dan ingin tampil lebih berani, saya memakai
bra jenis ini. Kebanyakan dipakai pada saat mengenakan gaun pesta. Dan
yg terakhir adalah bra dengan /3cup.
Mungkin ini jenis bra yg
paling sexy bagi saya. Cup hanya menutup bagian bawah payudara, mungkin
dari pada dikatakan menutupi payudara lebih cocok dikatakan menyanggah
payudara, karena praktis payudara tidak tertutup dan nipple jelas tidak
tertutup. Lumayan banyak juga saya memilikinya jenis bra yg seperti ini.
Biasanya saya memakai ini kalau ingin berbusana seakan no-bra, tapi
payudara tetap tersanggah.
Saya punya kebiasaan ketika berias di
depan cermin meja rias hanya memakai bra dan panty saja. Setelah
selesai merias muka, baru saya memakai baju yg akan dipakai hari itu.
Mungkin setiap kali putri saya menemani saya, dia selalu memperhatikan
bra yg saya pakai. Bra yg selalu dia inginkan adalah bra jenis 2/3cup
dan half cup bra dan dia sudah begitu memahami kapan saat saat
menggunakan bra itu. Dalam acara tertentu putri saya ini memang cukup
berani. Pernah dia meminta saya untuk membelikan bra jenis 1/3 cup, tapi
belum berani saya belikan dia bra seperti itu. Saya hanya mengatakan
bahwa nanti saja kalau dia sudah sedikit lebih dewasa saja.
Kalau
celana dalam atau panty, banyak sekali jenis dan model yg saya miliki,
dari yg normal, mini dan sangat mini. Panty jenis sangat mini contohnya,
bagian depannya begitu pas hanya menutupi bagian segitiga di atas
selangkangan kaki dan selebihnya hanya terbuat dari bahan tali yg tipis.
Putri saya sudah banyak juga memiliki berbagai jenis panty seperti ini
dan semua oleh-oleh dari saya.
Berikut ini salah satu pembicaraan
saya dan putri saya ketika di depan meja rias beberapa hari setelah
menghadiri seminar di sekolah putri saya. Kira kira seperti ini.
"mam...waktu mama ke sekolah itu, mama banyak yg muji loh...".
"siapa yg muji?..." balas saya.
"ya teman teman ku lah...terutama yg cowok...",
"katanya mama tidak seperti mama ku, tapi kelihatan seperti tante aku kalau sedang berjalan dengan aku".
"terus mereka bilang...memangnya umur mama kamu itu berapa sih... kok masih terlihat cantik begitu?",
"gue juga mau kalau jalan sama mama mu kalau cantik begitu...katanya".
"terus mereka aku marahin saja...habis bicara tidak sopan begitu....memangnya apa mama ku!!...gitu".
"tapi sebenarnya sih dalam hati aku senang sekali dibilang mama ku cantik".
"memang
pinter ya papa itu... dapat istri seperti mama, sudah begitu masih
tetap mesra seperti yg masih pacaran saja, padahal kan sepertinya berdua
begitu sibuk".
"aku suka jadi tidak enak kalau ketemu papa dan mama
di rumah lagi bermesra mesraan, langsung saja aku ke kamar atau keluar
rumah tidak mau mengganggu".
"pernah loh kata teman ku dia ketemu melihat mama dan papa di mall malam malam dan sudah seperti orang lagi pacaran saja....".
"terus katanya malam itu mama begitu sexy sekali pakaiannya...".
Saya
hanya tersenyum senyum saja sambil berias muka mendengarkan celotehan
putri saya yg satu ini. Kemudian saya mengalihkan pembicaraan dia dengan
menanyakan bagaimana dengan hasil rias wajah dan baju dalam yg saya
pakai untuk hari itu.
Dia kembali memuji muji saya lagi dan
memberi saran hari itu saya memakai blus yg dia maksud, karena blus itu
pasti pas dengan bra yg saya pakai hari itu katanya. Saya menurut saja
hari itu kepada anak saya ini. Ketika saya berdiri di depan cermin
kemudian dia menanyakan soal celana dalam yg saya pakai hari itu. Dia
menanyakan apakah kalau mau sering memakai celana dalam yg mini seperti
itu apakah selalu setiap hari merawat dan merapihkan rambut yg dibawah
itu ketika mandi. Saya katakan bahwa harus setiap hari dirapihkan,
dipotong sehingga terkesan tidak ada rambut yg keluar luar dari panty.
Kemudian dia menanyakan apakah boleh rambut yg dibawah dipotong semua
sampai licin. Saya katakan boleh saja, tapi nanti ketika mulai tumbuh
lagi akan terasa gatal dan geli. Saya katakan cukup di tipiskan saja dan
dibentuk rapih.
Setelah rapih berpakaian kemudian saya tanyakan ke putri saya itu, mendengarkan komentarnya.
"Nah...gitu mam, cantik sekali hari ini dan sexy...",
"iya..kancing yg di dada dibuka saja...kan jadi kalungnya kelihatan indah di dada...".
"papa itu tidak khawatir ya... sama istrinya yg cantik begini kalau lagi di luar...".
"papa kamu itu orang yg paling mengerti dan menyayangi mama, jadi ya percaya dong sama mama...", jawab saya.
Kira kira begitulah pembicaraan saya dan anak saya pagi itu.
Kembali
kemasalah sex. Ketika saya seumur putri saya, saya sudah sering
melakukan onani dengan cara menggesek gesekkan ujung bantal ke vagina
bahkan dengan memakai jari sebelum mau tidur. Atau diam diam menonton
video porno.
Saya tidak tahu persis dengan putri saya ini. Tapi
saya rasa dia sudah mengenal onani dan menikmatinya kadang kadang.
Pernah suatu pagi karena ada suatu keperluan, saya masuk ke kamar putri
saya ini, dan karena masih begitu pagi, pelan pelan saya buka pintu
kamarnya dan ternyata tidak terkunci. Ketika saya intip terlihat putri
saya ini tidur hanya dengan celana dalam yg tipis sekali dan sedang
mengapit bantalnya di selangkangan kakinya. Kalau film porno, dia
sendiri mengaku ke saya pernah beberapa kali melihatnya.
Sesekali
waktu saya sering mengajak putri saya ini untuk mandi bersama. Karena
masih ada kebiasaan waktu tinggal diluar negeri, saya mengajak dia mandi
berendam air hangat. Pernah sekali ketika sedang berendam di bak mandi
berbincang bincang soal tubuh wanita dan sedikit soal sex dan juga soal
film video porno. Ketika suasana sedang hening tanpa pembicaraan dan
anak saya sedang menggosok punggung saya dengan busa khusus yg sudah
penuh dengan sabun, dia dengan sedikit agak ragu mengatakan sesuatu ke
saya. Seperti ini kira kira pembicaraanya;
"mam....aku mau bicara sesuatu....tapi jangan marah ya...".
"apa...kok ragu ragu gitu bicaranya...." jawab saya.
"aku pernah lihat mama dan papa sedang......",
"lihat apa?....sedang apa?..." kembali saya menjawab.
"benar ya....jangan marah....",
"iya...iya....kok rahasia rahasia begitu...." jawab saya.
"aku pernah lihat mama dan papa sedang berhubungan sex dikamar...."
Saya sedikit terdiam dan kemudian teringat akan suatu kejadian yg sudah agak lama.
"oh iya....kapan?..." saya menanyakan kembali dengan nada biasa saja ke anak saya itu.
"mama tidak marah....sama aku?..."
"tentu tidak sayang....terus bagaimana setelah melihat kesannya..." kembali saya bertanya.
"aku
terkesan....begitu indah dan terlihat mama dan papa begitu menikmati,
terutama mama wajahnya terasa begitu gimana...gitu, susah aku
bilangnya".
"pertama kali aku melihat wajah mama yg seperti itu....".
"beda sekali dengan film video yg sepertinya gimana gitu tidak ada indah indahnya..."
"sayang....hubungan
sex suami istri itu memang sesuatu yg indah, tidak seperti film porno
yg mungkin terkesan arogan dan vulgar, karena dikedua hatinya ada suatu
hubungan cinta" jawab saya.
"dan sex itu adalah suatu hal yg alami bagi manusia" kata saya.
"mam....apa kalau sedang berhubungan dengan papa itu mama juga vaginanya basah?....".
"aku kalau sehabis nonton film porno suka terasa vaginanya basah seperti lendir begitu...".
"ketika sehabis ciuman dengan pacarku juga kadang kadang terasa basah...".
"sayang...kamu tentu sudah tahu kan apa itu onani....apakah kamu juga suka melakukan itu?..." giliran saya bertanya ke dia.
Awalnya ragu menjawabnya tapi kemudian dia mengaku, "kadang kadang kalau mau tidur......setelah itu memang basah vaginaku...".
"sayang....itu
suatu hal yg normal, kita wanita kalau terangsang sexualitasnya akan
mengeluarkan lendir seperti itu. Ketika mama dan papa berhubungan sex
tentu saja lendir itu keluar dan basah. Tapi setiap wanita berlainan,
ada yg banyak dan ada yg sdikit keluarnya" begitulah saya
menjelaskannya.
"yang penting...kita wanita harus selalu menjaga
kebersihan vagina kita dan selalu harus higenis. Segera harus
membersihkannya setelah itu", saya meneruskan penjelasannya.
Setelah itu sepertinya putri saya ini puas dengan jawaban saya dan setelah beberapa menit kemudian kami selesai dari mandi.
Mengenai
kejadian putri saya melihat saya dan suami sedang melakukan hubungan
sex itu, sebenarnya saya mengetahuinya, hanya saja saya tidak sempat
menanyakan kembali akan hal itu karena takut nanti dia menjadi ada
perasaan bersalah dan trauma. Saya selama ini hanya menunggu waktu yg
tepat saja untuk menanyakannya.
Jadi kejadiannya adalah, ketika
malam itu kami sekeluarga sedang ada di rumah. Setelah makan malam dan
istirahat sebentar, kemudian saya dan suami ke ruangan renang dan kami
berenang di sana. anak anak ketika itu sedang ada temannya di halaman
luar dan mereka sampai agak malam berada di sana. Tapi setelah itu saya
mendengar teman temannya pulang dan anak anak segera ke kamar tidurnya
masing masing. Padahal waktu itu sempat saya ajak untuk berenang juga,
tapi putri saya yg kecil katanya malas dan mau tidur saja, dan putri
saya yg tertua ini tidak mau juga karena katanya kepalanya agak pusing
mau tiduran juga di kamar katanya.
Lama juga saya dan suami
berada di kolam berenang, sempat juga kami duduk duduk di tepi kolam
berbincang bincang. Ketika kami selesai berenang, waktu sudah larut
malam dan suasana sudah begitu sepi dan perkiraan kami anak anak juga
sudah pada tidur.
Sebelum meninggalkan ruangan kolam renang, saya
melepaskan bra renang dan celana renang, dan hanya menggunakan baju
handuk, suami pun saya suruh buka celananya dan mengenakan baju handuk
juga. Kemudian baju renang saya bawa ke tempat pakaian kotor. Sebelum
menuju kamar tidur kami mampir dulu ke dapur dalam yg biasa hanya saya
saja yg memakainya. Maksudnya mau membuatkan minuman untuk saya sendiri
dan suami untuk dibawa kekamar tidur. Ketika minuman hampir jadi, suami
dari arah belakang tangannya menggerayangi saya dan saya biarkan saja
seperti itu. Kemudian sebagian baju dia singkap dan badannya merapat
tepat di bagian belakang saya. Kedua tangannya terus menerus menggenggam
dan memainkan payudara saya. Karena saya juga menjadi terangsang,
kemudian refleks saja kedua kaki saya renggangkan sehingga selangkangan
kaki terbuka agak lebar. Setelah itu sudah terbayang oleh saya, suami
menekankan penisnya dari arah belakang dan dengan mudah masuk kedalam
saya.
Tapi ketika baru beberapa kali suami menggerakkan
pinggulnya, saya merasa kurang nyaman di dapur, jadi saya dengan
berbisik ke dia minta pindah tempat saja di kamar. Dia tersenyum saja
dan segera dia menggendong saya menuju kamar tidur, sementara kedua
tangan saya membawa minuman yg baru dibuat tadi. Ketika masuk kamar
mungkin suami kurang rapat menutup pintunya karena hanya dengan kakinya
saja dia menutup pintu dan tidak dikunci seperti biasanya.
Baru
saja saya meletakkan minuman di meja dekat tempat tidur, suami segera
melepas saya dari gendongannya dan langsung saya jatuh terlentang di
tempat tidur. Waktu itu saya masih ingat, suami segera membuka kaki saya
lebar lebar dan mukanya segera membenamkan diri di selangkangan kaki,
setelah itu dia begitu menggebu gebu menikmati vagina saya dengan
lidahnya. Saya juga menjadi terangsang sekali karena lidahnya yg
bergerak gerak di vagina seperti sesuatu mahluk hidup yg bergerak gerak
kesana kemari. Setelah itu saya sudah tidak ingat lagi apa yg terjadi,
kami berdua begitu menggebu gebu malam itu dan yg terasa hanya suatu
nikmat yg sulit dikatakan.
Sampai ketika saya dan suami sedang
dalam posisi sama sama duduk di tempat tidur dan saya berada di pangkuan
suami. Pinggul kami berdua saling bergerak berirama dan sudah dalam
pertengahan kenikmatan yg begitu dalam. Suami duduk membelakangi pintu
kamar, walaupun tidak tepat dibelakang dia, jadi agak kesamping.
Sedangkan saya bisa dengan leluasa melihat ke arah pintu.
Ketika
ada kesempatan mata saya melihat ke arah pintu, segera saya sadar pintu
tidak terkunci dan terbuka sedikit, yg lebih terkejut lagi saya melihat
ada sepasang mata yg mengintip ke arah kami. Segera saya mengenali yg
mengintip itu, karena lampu di kamar lebih gelap dari pada di luar.
Putri saya yg pertama ini yg sedang mengintip kami. Sempat saya bingung
harus bagaimana sikap saya. Tapi yg penting untuk sementara waktu jangan
sampai suami menyadari tingkah saya, sehingga saya tidak berhenti dan
terus menikmati gerakan suami. Tidak biasa biasanya putri saya ini
melintas ke arah kamar tidur kami kecuali dia ada suatu keperluan dengan
kami.
Saya tidak ingin putri saya ini sadar bahwa saya sudah
mengetahuinya karena khawatir nanti dia merasa punya perasaan bersalah
dan akan dimarahi karena mengintip orangtuanya yg sedang melakukan
hubungan sex, dan bisa menjadi hal yg membuat dia trauma pada jiwanya,
dan tidak ingin anak ini kelak mempunyai anggapan bahwa sex sesuatu yg
tabu.
Entah sudah sejak kapan dia mengintip kami, yg pasti sudah
dari beberapa saat sebelum saya sadar. Akhirnya dalam hati saya
memutuskan untuk membiarkan dia mengintip kami. kemudian saya kembali
berkonsentrasi dengan apa yg sedang saya dan suami lakukan, apalagi saya
sudah tidak bisa bertahan terlalu lama lagi karena sudah begitu
terangsang. Tidak lama kemudian suami merebahkan diri terlentang dan
membiarkan saya duduk diatas dia, saya sudah tidak menghiraukan putri
saya yg mengintip itu. Sampai akhirnya suami mencapai klimaks dan
kemudian saya menyusul mencapai klimaks juga.
Saya merebahkan
diri di dada suami dan sedikit mencuri pandang ke pintu, terlihat tidak
lama kemudian putri saya ini perlahan lahan menutup pintu dan
meninggalkan ruangan kami. Belakangan baru saya beri tahu suami bahwa
anak kami telah mengintip kami ketika berhubungan sex. Suami sempat
kaget juga dan terlihat wajahnya agak khawatir. Tapi kemudian saya
menenangkan dia, biarkan soal ini saya yg akan mengurusnya. Memang
setelah itu saya berusaha mencari kesempatan waktu yg tepat untuk
menanyakan akan hal ini, tapi belum belum juga karena belum ada waktu yg
tepat agar putri saya juga tidak merasa terlalu bersalah. Tapi ternyata
ketika mandi bersama dengan putri saya ini, justru dari dia sendiri yg
mengaku dan mau menceritakannya walaupun awalnya kelihatan agak ragu
ragu untuk bercerita.
Saya merasakan putri saya yg tertua ini setahap semangkin dewasa saja....
Putri
saya ini sekarang ini sudah semakin terlihat menjadi seorang gadis,
liku liku bentuk tubuhnya sudah mulai terlihat, payudaranya sudah cukup
indah, pinggang dan pinggulnya juga sudah terlihat indah, sehingga
apabila berpakaian yg sedikit berani terlihat sexy. Saya merasa semakin
tersaingi saja rasanya.
Pernah sekali suami saya mengatakan
kepada saya bahwa dia ingin membuat foto yg sedikit sexy atau semi nude
putri kami ini, dan suami minta saran kepada saya. Saat itu saya katakan
jangan dulu, karena dia belum siap akan hal itu dan takut ada salah
pengertian, tunggu saja sampai dia sedikit lebih dewasa lagi.
Sebenarnya
saya memahami suami, dia bukan punya pikiran yg aneh aneh. Dia hanya
ingin memotret suatu keindahan wanita, mungkin itu jiwa seninya dia.
Seperti halnya lukisan wanita yg nude, bukan berarti itu porno, tapi
suatu ekspresi menampilkan keindahan wanita. Suami juga ingin membuat
foto saya bersama putri kami ini, dan tentu saja yg berkesan keindahan
tubuh wanita.
Akhir akhir ini memang kadang kadang suami minta
putri kami untuk dia foto dengan suasana seakan seorang foto model di
foto, tapi tentu dengan pakaian biasa tapi bernuansa keindahan wanita.
Mungkin suami bermaksud dengan cara perlahan lahan seperti ini, putri kami ini akan mulai memahami maksud papanya....
Selesai.
Belum ada tanggapan untuk "Aku dan putriku "
Posting Komentar